Visi, Misi dan Nilai merupakan dasar suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Visi menentukan arah, menyatakan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, dan memandu inisiatif transformasi yang perlu dilakukan. Misi mengkomunikasikan secara singkat tujuan dari keberadaan bisnis bagi seluruh pemangku kepentingan baik karyawan, pelanggan, pemegang saham, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam bisnis perusahaan. Adapun Nilai menguraikan prinsip-prinsip inti (hal penting/tidak penting, baik/buruk, benar/salah) yang dipercaya akan membawa perusahaan mencapai visi dan misinya
Warren Buffett mengatakan “Someone sitting on the shade today because someone planted a tree long time ago“. Demikian pula Nilai Perusahaan, agar bisa memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan bisnis, tidak cukup hanya dirumuskan dan ditetapkan oleh para pemimpin perusahaan. Nilai ini perlu dikomunikasikan dan ditanamkan kepada seluruh karyawan agar terjadi keselarasan sikap dan perilaku segenap anggota organisasi dalam menjalankan bisnis maupun menangkap peluang dan mengatasi hambatan yang dihadapi. Hal ini bukanlah perkara yang mudah mengingat ketika bergabung dengan perusahaan, karyawan sebagai individu telah memiliki nilai-nilai sendiri yang dibawa dari lingkungan sebelumnya yang belum tentu selaras dengan nilai perusahaan. Pengetahuan karyawan mengenai nilai perusahaan pun belum tentu menjamin mereka termotivasi menerapkan nilai tersebut di keseharian. Dibutuhkan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan dalam menanamkan nilai perusahaan kepada karyawan.
Upaya menanamkan nilai perusahaan secara sistematis di atas diawali dengan menyusun Standar Nilai Perusahaan. Standar Nilai ini merupakan penjabaran lebih terperinci dari nilai-nilai yang ditetapkan perusahaan, mencakup pengertian dari setiap nilai, perilaku kunci yang mencerminkan suatu nilai, serta do’s & don’t dari tiap perilaku kunci.
Tiga hal yang penting untuk diperhatikan dalam menyusun Standar Nilai Perusahaan:
Standar yang disusun harus selaras dengan filosofi ketika menetapkan Nilai Perusahaan.
Standar yang disusun harus bersifat observable agar mudah dipelajari, diterapkan dan dinilai.
Standar yang disusun harus mendapat dukungan dari setiap elemen dalam organisasi, melibatkan perwakilan dari setiap pemangku kepentingan untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap standar tersebut.
Dengan adanya Standar Nilai, perusahaan memiliki panduan yang lebih spesifik untuk membentuk pemahaman, sikap dan kebiasaan karyawan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut. Selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan langkah-langkah guna memperkuat budaya perusahaan. Sementara bagi karyawan, standar ini memudahkan mereka untuk memahami nilai-nilai yang harus ditumbuhkan dan menerapkannya menjadi kebiasaan dalam aktivitas kerja sehari-hari. Disamping untuk internalisasi nilai, Standar Nilai juga merupakan salah satu dasar yang perlu diperhatikan ketika menyeleksi kandidat karyawan.
Artikel Selanjutnya : Menyusun Key Performance Indicator (KPI) Yang Efektif